Teori Newton untuk Marketing: Strategi Jitu Membangkitkan Virus KEPO
Dalam dunia marketing modern, perhatian adalah mata uang paling mahal.
Dan satu hal yang seringkali dilupakan para pemasar adalah… KEPO adalah kekuatan.
Ketika audiens mulai penasaran, ketika mereka berpikir dua kali, ketika mereka menyimpan nama produkmu tanpa sadar, saat itulah kamu sedang mencetak kemenangan awal.
Dan inilah prinsip yang ingin kita bahas hari ini:
“Teori Newton dalam Marketing.”
Ya, bukan sekadar pelajaran fisika SMA, tapi teori ini punya kaitan erat dengan cara kita memengaruhi perilaku audiens di era digital.
💡 Rasa Penasaran = Gaya Dorong Psikologis
Kita semua tahu hukum pertama Newton:
“Sesuatu yang diam akan tetap diam kecuali ada gaya yang bekerja padanya.”
Dalam marketing, audiens = benda diam.
Mereka pasif. Tidak peduli. Lewat begitu saja.
Sampai… kamu menciptakan “gaya”: rasa penasaran, visual tak biasa, kata-kata yang bikin mikir, headline yang bikin berhenti scroll.
📌 Nah, rasa penasaran itulah “gaya resultan” yang membuat mereka mulai bergerak:
-
Mencari tahu
-
Klik
-
Baca
-
Simpan
-
Tanya
-
Beli
Dan kabar baiknya, gaya ini bisa direkayasa lewat strategi konten & copywriting yang tepat.
🎭 Contoh Sederhana: Toko yang Membangkitkan KEPO
Bayangkan kamu punya 1 toko di tengah ratusan toko lain di sebuah pasar.
Kalau toko kamu biasa-biasa aja, orang ya… lewat saja.
Tapi kalau kamu lakukan hal ini:
-
Cat toko dengan warna mencolok yang gak biasa
-
Pasang spanduk dengan copywriting absurd tapi mengundang tanya
-
Karyawan pakai kostum unik, joget atau melakukan atraksi
-
Musik yang nyeleneh tapi menarik
-
Brosur dengan desain & penawaran yang bikin orang “nggak mungkin nggak ngelirik”
Maka kamu baru saja menciptakan gaya yang menggerakkan orang.
Mereka akan:
-
Fokus pada kamu (attention)
-
Melakukan tindakan (action)
Misalnya: mengambil brosur, memotret, tanya-tanya, masuk toko, cerita ke temannya.
Dan jika isi brosur itu berisi penawaran powerful (diskon, hadiah, kuota terbatas, bonus eksklusif),
maka…
📈 penjualan tinggal menunggu waktu.
⚙️ Virus KEPO = Trigger Psikologis
Saat kamu berhasil membangkitkan rasa ingin tahu, kamu menciptakan efek domino:
-
Mereka fokus →
-
Mereka mencari tahu →
-
Mereka klik link / masuk funnel →
-
Mereka masuk list →
-
Mereka membeli →
-
Mereka repeat order →
-
Mereka cerita ke orang lain →
-
Viral.
Inilah yang kita sebut: Virus KEPO yang menular.
📌 Lalu Apa Kaitan Teori Newton di Sini?
Orang yang diam cenderung akan tetap diam.
Artinya, audiens yang belum kenal kamu, cenderung pasif.
Butuh energi besar untuk membuat mereka peduli.
Sebaliknya…
Orang yang sudah bergerak cenderung akan terus bergerak.
Artinya, kalau ada yang sudah klik, sudah nanya, atau bahkan sudah beli…
jangan biarkan mereka “diam” lagi.
🔁 Follow up! Upsell! Kirimkan penawaran lanjutan!
Dorong mereka agar tetap bergerak dalam orbit bisnismu.
🔑 Kesimpulan
Teori Newton bukan hanya untuk anak IPA.
Ternyata sangat relevan dalam strategi jualan dan branding:
-
Bangkitkan perhatian
-
Ciptakan penasaran
-
Buat audiens bergerak
-
Dan jangan biarkan mereka kembali diam
Kepo adalah pintu masuk menuju closing.
Dan kamu bisa memainkannya dengan konten, iklan, promosi, headline, dan gaya presentasi yang kreatif.
📚 Mau Belajar Lebih Banyak Strategi Powerful seperti Ini?
Kabar baik!
Kini Anda bisa download gratis berbagai produk digital gratis dan belajar berbagai strategi jualan berbasis psikologi dan digital marketing gratis di https://downloadgratis.my.id/
🔁 Bagikan Artikel Ini Jika Anda Percaya:
Marketing = Seni Membuat Orang KEPO
Karena siapa tahu…
artikel ini bisa jadi “gaya dorong” yang bikin temanmu juga ikut bergerak!
Jika Agan ingin mendapatkan update link download produk digital gratis di Indonesia. Maka disini tempatnya, Agan bisa membaca berbagai artikel blog menarik seperti artikel Kenali 3 Tipe Pembeli ini yang berguna untuk belajar, bisnis, maupun hobi Anda.
Gabung Juga Grup VIP kami disini
Untuk update info dan katalog terbaru produk digital gratis dan terbaik
Dan dapatkan berbagai penawaran menarik lainnya disini